Menjelang Idul Adha 1445 Hijriah ini, masyarakat diingatkan agar tidak mengkonsumsi daging sapi yang berasal dari sapi sapi yang mengkonsumsi sampah dan bahan berbahaya lainnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Ia mengatakan, saat sapi memakan sampah berbahaya maka akan mengalami gangguan bervariasi. Seperti gangguan pada lambung dimana sapi sulit mencerna hingga ada kontaminasi bahan kimia di dalam tubuh sapi yang membuat fungsi organnya tidak maksimal.
Akibat ada gangguan tersebut, biasanya sapi akan tampak tidak sehat, kurus dan layu. Dalam kondisi ini, biasanya sapi tidak layak untuk menjadi hewan kurban karena tidak memenuhi syarat. Namun sejauh ini, sapi memakan sampah tidak banyak ditemui di wilayah Jabodetabek, melainkan ada di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Cara Hilangkan Bau Mulut Secara Alami, Banyak Makan 2 Bahan Ini Serambinews.com Karena Waktu Sangat Berharga, Pastikan Momen Pentingmu Tidak Terlewat dengan Fitur Advance Booking "Sehingga memang yang harus dilakukan adalah memberi sapi terbaik untuk kurban," tutur drh Denni.
Ia mengatakan, sapi yang sudah terlanjur memakan sampah, jika memang ingin dijadikan hewan kurban maka bisa dilakukan pemeriksaan dan karantina. Selama 6 bulan sebelum disembelih, sapi sebaiknya diberikan makanan sayur sayuran hijau. "Kalau pun sudah termakan sampah, dilambungnya itu akan bakteri bakteri yang baik bisa menyaring sehingga dagingnya masih layak dikonsumsi manusia," jelas dia.
Namun ia mengingatkan, untuk hewan yang akan disembelih dan menjadi hewan kurban, harus diberikan sapi paling terbaik yang memenuhi syarat dan kesehatannya terjamin. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.