Upaya Pencegahan Kematian Janin di Masa Kehamilan

Kesehatan

Kematian janin dalam kandungan atau Intrauterine Fetal Demise (IUFD) adalah kondisi yang dapat meninggalkan duka mendalam bagi seorang Ibu. Kondisi IUFD terjadi ketika janin yang terkandung tidak lagi memiliki detak jantung atau tidak lagi hidup. Kejadiannya biasanya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.

IUFD dapat terjadi pada setiap kehamilan dan seringkali tidak dapat dihindari. Walau jarang terjadi, ibu tetap harus melakukan langkah pencegahan. Menurut Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis kedokteran fetomaternal dari RS Pondok Indah dr Novan Satya Pamungkas, Sp. O. G, Subsp. KFM ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama, lakukan pemeriksaan risiko yang ada pada ibu. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 14, 15, 16: Menyimpulkan Informasi Laporan Percobaan Halaman all Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 5 K13 Semester 1, Aktivitas Kelompok: Sebaran Benua di Dunia Halaman all

Upaya Pencegahan Kematian Janin di Masa Kehamilan Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 10 11 Kurikulum Merdeka: Alat alat Laboratorium, Bab 1 Halaman all Upaya pencegahan Aksi Teror Saat WWF

ASI Keluar di Masa Kehamilan, Perlukah Dikhawatirkan? Kasus Laka Lantas di Aceh Meningkat, Ditlantas Lakukan Berbagai Upaya Pencegahan Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 8 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 1: Konsep Badan Usaha Halaman all

Pemeriksaan berupa apakah ibu alami tensi tinggi atau tidak. Tekanan darah tinggi atau hipertensi diketahui memiliki ibu alami preeklamsia. Preeklamsia adalah kondisi akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol pada ibu hamil.

Jika tidak tertangani, preeklamsia dapat berkembang menjadi eklampsia dan memiliki komplikasi yang fatal pada janin bahkan bisa sebabkan kematian. Ibu juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah. "Karena paling sering kematian janin mendadak karena ada diabetes," kata dr Novan.

Pemeriksaan untuk kadar gula pun direkomendasikan dilakukan dua kali untuk ibu hamil. Pertama kali kontrol pada trimester awal dan kedua pada usia kandungan 24 28 minggu. Tapi,bukan pemeriksaan gula darah sewaktu.

"Jadi direkomendasikan pemeriksaan gula darah puasa dan dua jam postprandial. Setelah diperiksa gula puasa, minum air gula konsentrasi tertentu kemudian dicek dua jam kemudian. Kalau sudah aman, dibilang sudah aman," paparnya. Jika ibu dinyatakan positif maka ada beberapa hal penanganan yang dilakukan. Kedua, ibu perlu lakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui perkembangan janin.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO punya saran berapa kali pemeriksaan kehamilan. "Seharusnya ibu hamil akan mendapatkan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan itu panduan WHO," imbuhnya. Dr Novan pun berikan rinciannya. Pertama pada usia usia kehamilan 12 minggu.

Selanjutnya pada usia 14 26 minggu, lalu 28 minggu 3 32 Minggu dan 36 40 minggu persiapan persalinan. "Seharusnya pemeriksaan ini komprehensif. Tidak bisa asal ketemu, periksa, raba raba ultrasonografi medis (USG) sebentar. Mendalam, menyeluruh, detail, bagaimana riwayat kehamilan," jelasnya. Lebih lanjut, dr Novan menjelaskan jika ada beberapa kematian pada bayi yang tidak dapat dideteksi .

"Penyebabnya ada simpul tali pusat. Sangat sulit diidentifikasi ultrasonografi medis (USG)," kata dr Novan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengawasi pergerakan bayi di dalam perut. Jika dalam satu jam masih ada pergerakan kuat, maka janin masih terbilang aman.

"Satu jam tidak merespon harus segera dicari penyebabnya," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *